Tak dapat kau dengar tangisnya pada Omelan- Omelan di bibirnya,
Pria "Menangis" dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik Matahari
deras hujan dan dinginnya malam .
Tak nampak tangisnya pada peristiwa - peristiwa kecil dan sepele,
Pria "Menangis" dalam kemarahannya jika Kehormatan diri dan Keluarganya di Gugat .
Pria "Menangis" dengan sigap bangunnya di kegelapan dini hari .
Pria "Menangis" dengan Bercucuran Peluhnya dalam Menjemput Rizki .
Pria "Menangis" dengan Menjaga dan Melindungi Orang, Istri dan Anak-anaknya .
Pria "Menangis" dengan Tenaga dan darahnya memnjadi GARDA bagi Agamanya .
Namun.
Pria pun Benar-benar menangis dengan air matanya, di kesendiriannya ?
Menyadari Tanggung - Jawabnya yang besar di Hadapan TUHAN nya,
Pandanglah Ayah ...
Pandanglan Suami ...
Pandanglah Kakak ...
Sesungguhnya Syurga ALLAH di dalam KERIDHA'AN Mereka .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar